
Oleh Faris Irfanuddin, Lc.
Hari-hari ini, Gaza sedang merayakan kemenangannya—kemenangan yang mereka impikan sejak detik pertama memulai operasi Taufan Al-Aqsha pada 7 Oktober 2023. Allah telah mewujudkan impian kemenangan itu melalui kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan oleh Al-Qassam pada 15 Januari 2025. Bukan hanya Gaza yang bersuka cita, tetapi kaum Muslimin di seluruh dunia turut merayakannya.
Kemenangan yang berawal dari sebuah impian ini mengingatkan kita pada mimpi kemenangan Rasulullah ﷺ sebagaimana terekam dalam surah Al-Fath ayat 27. Allah berfirman yang artinya:
"Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, jika Allah menghendaki, dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedangkan kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat."
Ayat ini mengisahkan mimpi Nabi Muhammad ﷺ beberapa waktu sebelum Perjanjian Hudaibiyyah (gencatan senjata) disepakati. Saat itu, kaum munafik, Yahudi, dan Nasrani mengolok-olok Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat karena mimpi tersebut belum terwujud. Namun, turunlah ayat ini menegaskan bahwa mimpi Nabi ﷺ pasti akan terjadi. Allah mewujudkan mimpi kemenangan Nabi Muhammad ﷺ dengan langkah awal berupa Perjanjian Hudaibiyyah, yang kemudian berujung pada kemenangan sempurna saat Fathu Makkah.
Kita mungkin tidak mengetahui pasti apa mimpi yang dilihat oleh para pejuang di Gaza. Namun, jika dicermati, impian besar mereka telah terpampang jelas sejak 7 Oktober 2023. Logo Taufan Al-Aqsha menjadi petunjuk. Perhatikan kalimat di bagian atas logo: "Serbu, Pasti Menang."
Allah berfirman:
"Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya, niscaya kamu akan menang." (QS Al-Maidah: 23)
Sehari sebelum operasi besar 7 Oktober, para pimpinan pejuang mengumpulkan sekitar 1.000 mujahid yang akan menjalankan misi. Mereka diberikan pilihan: mundur atau bertahan. Tidak ada satu pun yang mundur. Mereka yakin dan percaya pada impian kemenangan yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 23. Mereka percaya bahwa Allah akan membantu mewujudkan kemenangan itu.
Kemenangan yang diraih hari ini hanyalah langkah awal menuju kemenangan besar yang akan datang. In syaa Allah.

Kemenangan ini wajib disyukuri, sesuai dengan ketetapan Allah: "Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu." Tambahan nikmat itu, in syaa Allah, adalah pembebasan Baitul Maqdis, dan semoga kita semua menjadi bagian dari barisan pembebas itu.
Kini, impian kita ke depan semakin jelas. Terinspirasi dari surah Al-Fath ayat 27, impian itu adalah:
"Kita semua pasti akan memasuki Masjidil Aqsha, jika Allah menghendaki, sebagai pembebas dan dalam keadaan bertakbir.
لَنَدْخُلَنَّ المَسْجِدَ الأَقْصَى إِنْ شَاءَ اللّٰهُ مُحَرِّرِينَ وَمُكَبِّرِينَ."
Comments