top of page

Ada Apa Antara April 1917 dan April 2025? Masjidil Aqsha!



 Oleh: Faris Irfanuddin


Antara April 1917 dan April 2025

Sejarah bukan sekadar cerita masa lalu. Ia adalah guru yang mengajarkan kita untuk tidak jatuh di lubang yang sama. Ketika kita membuka lembar sejarah April 1917, kita seakan sedang membuka cermin untuk melihat bayangan April 2025.

 

April 1917 – Kekalahan Gaza

Pada April 1917, bumi Gaza menjadi saksi jatuhnya barisan kaum Muslimin dalam pertempuran melawan penjajah Inggris. Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan wilayah, tetapi juga menjadi titik awal dari kehilangan yang lebih besar.Kekalahan di Gaza saat itu bukan hanya bersifat militer, tetapi juga simbolik—sebuah pintu yang terbuka lebar bagi penjajah untuk memasuki jantung Palestina.(العلمي، 2017)

 

11 Desember 1917 – Lepasnya Baitul Maqdis

Delapan bulan setelah Gaza lepas, Jenderal Edmund Allenby memasuki Baitul Maqdis. Ia menanggalkan sepatunya dan berjalan kaki ke Kota Tua—bukan karena hormat, tetapi sebagai simbol bahwa ia telah "menaklukkan kota suci".Saat itu, umat Islam bukan hanya kehilangan kota, tetapi juga kehilangan marwahnya.(الخالدي، 2020)

 

Siklus Sejarah

Sejarah selalu memiliki pola. Jika kekalahan Gaza pada April 1917 menjadi awal runtuhnya kota suci, jangan sampai April 2025 menjadi pintu bagi penjajah untuk mencapai puncak penistaannya terhadap Masjidil Aqsha. Na‘ūdzu billāhi min dzālik!

 

Narasi Palsu

Belum lama ini, ramai beredar di media sosial video buatan AI yang disebarluaskan oleh ekstremis Zionis. Dalam video tersebut dinarasikan bahwa Masjidil Aqsha hancur dan digantikan dengan Kuil Yahudi.

Meskipun hanya video palsu, hal itu menggambarkan dengan jelas tujuan utama mereka sejak dahulu: Masjidil Aqsha. Jika April 1917 mengantarkan mereka pada penjajahan Kota Baitul Maqdis, kini mereka berharap dapat mengulang sejarah—dan kali ini, sasarannya adalah Masjidil Aqsha.

 

Pengubah Arus Sejarah

Namun, perlu diingat bahwa kaum Muslimin adalah umat pengubah arus sejarah.Ketika dunia mencapai titik tergelapnya, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam hadir membawa cahaya hidayah.Ketika kezaliman meluas di Baitul Maqdis, kaum Muslimin di bawah kepemimpinan ‘Umar bin Khattab Radhiyallāhu ‘anhu datang menghadirkan keadilan bagi semua.Bukan mustahil, jika sejarah April 1917 mencatat kekalahan, maka April 2025 akan mencatat kemenangan—dan ujung dari kemenangan itu adalah Baitul Maqdis merdeka, in shā’ Allāh.

 

Khatimah

Antara April 1917 dan April 2025, ada satu benang merah: Masjidil Aqsha.Jika dahulu kekalahan mengantarkan kita pada kehilangan kota, maka kini sudah waktunya bagi kaum Muslimin untuk bangkit dan mengubah sejarah kekalahan menjadi kemenangan.Bukan hanya untuk Gaza atau Masjidil Aqsha, tetapi untuk kita semua—agar kita dapat berdiri lapang dada di hadapan Allah karena tidak lari dari tanggung jawab memerdekakan Tanah Suci-Nya.

 

Tulisan di atas disarikan dari beberapa sumber berikut:

• العلمي، أ. (2017). الاجتياح البريطاني لفلسطين 1917–1918. مكتبة خالد الحسن.

• الخالدي، ر. (2020). حرب المئة عام على فلسطين: قصة الاستعمار الاستيطاني والمقاومة 1917–2017. مؤسسة الدراسات الفلسطينية.

• Arab48. (2023). غزة زمن الحرب العظمى. Retrieved from arab48.com

• TRT World. (2025). Arab countries condemn Israeli settlers’ AI video depicting Al-Aqsa Mosque destruction. Retrieved from trt.global

• WAFA News Agency. (2025). Grand Mufti warns of grave consequences following AI-generated video depicting demolition of Al-Aqsa mosque. Retrieved from wafa.ps

• Anadolu Agency. (2025). Palestine warns of far-right Israeli incitement to blow up Al-Aqsa Mosque. Retrieved from aa.com.tr

• WION. (2025). Arab States Threaten Israel Over Al-Aqsa Destruction Video. Retrieved from YouTube

• Middle East Monitor. (2025). Extremist Israeli platforms share AI-generated video depicting Al-Aqsa destruction. Retrieved from YouTube


 
 
 

Comments


bottom of page