top of page

Perjalanan Cahaya Hidayah Rasulullah Muhammad ﷺ Terangi Istana-Istana Syam

institutalaqsa2016


Oleh Faris Irfanuddin, Lc.


إنِّي عندَ اللهِ مكتوبٌ خاتمُ النَّبييِّنَ، وإنَّ آدمَ لمنجَدلٌ في طينتِه، وسأخبرُكم بأوَّلِ أمري: دَعوةُ إبراهيمَ، وبِشارةُ عيسَى، ورؤيا أمِّي الَّتي رأَت - حين وضعتني - وقد خرج لها نورٌ أضاءَت لها منه قصورُ الشَّامِ.


"Sesungguhnya ketetapan atas diriku telah tercatat di sisi Allah: sebagai penutup para nabi ketika Adam masih dalam rupa tanah yang belum ditiupkan ruh. Aku akan mengabarkan kepada kalian tentang permulaan diriku: doa Nabi Ibrahim (Al-Baqarah: 129), kabar gembira yang disampaikan Nabi Isa (As-Shaff: 6), dan penglihatan yang dilihat oleh ibuku saat melahirkanku. Sungguh telah memancar darinya cahaya yang menerangi istana-istana di negeri Syam.”


(Hadits Shahih diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad no. 17163 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Hidayah Ar-Ruwah dari Sahabat Al-Irbadh bin Sariyah)


Adapun yang dimaksud dengan cahaya yang menerangi istana-istana Syam adalah cahaya hidayah yang dibawa oleh risalah kenabian Nabi Muhammad ﷺ. Bersamaan dengan itu, akan lenyaplah kegelapan kekafiran dan kesesatan. Disebutkan secara khusus istana-istana Syam karena ketika itu Syam dikuasai oleh Romawi yang beragama Nasrani. Turunnya cahaya yang menerangi istana mereka merupakan isyarat bahwa kebenaran risalah Nabi Muhammad ﷺ kembali menerangi risalah Nabi Isa yang telah mereka simpangkan.


Bagaimana proses Rasulullah mewujudkan terang cahaya hidayah tersebut hingga benar-benar sampai ke istana-istana Syam?


Perjalanan Dagang ke Syam


Di usia 12 tahun, Rasulullah bersama pamannya Abu Thalib melakukan perjalanan dagang ke Bushra di Syam, di mana beliau bertemu dengan pendeta Buhaira.



Kiblat Shalat ke Baitul Maqdis di Syam


Rasulullah ﷺ dan para sahabat shalat menghadap Baitul Maqdis selama 13 tahun di Mekah dan 17 bulan di Madinah.


Perjalanan Mukjizat Isra' dan Mi'raj


Setelah mengalami berbagai kesulitan di Makkah, mulai dari persekusi, wafatnya paman beliau, hingga penolakan dakwah di Thaif, Allah 'Azza wa Jalla memperjalankan beliau di satu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Syam.


Kabar Gembira Pembebasan Syam


Pada tahun 5 H, ketika menggali parit untuk persiapan perang Ahzab, Allah memperlihatkan kabar gembira tentang pembebasan Syam kepada Rasulullah ﷺ.


Surat Kepada Penguasa Syam


Pada tahun 6 H, Rasulullah ﷺ mengirimkan surat kepada Heraklius, penguasa Syam, yang saat itu berada di Baitul Maqdis. Heraklius kemudian mengatakan kepada Abu Sufyan bahwa risalah Nabi Muhammad ﷺ akan sampai ke istananya.



Membuka Jalur Aman ke Syam


Pada tahun 7 H, Rasulullah ﷺ membebaskan Khaibar dari orang-orang Yahudi, yang berada di jalur utama menuju Syam, di sebelah utara Madinah.


Pertempuran Pertama Melawan Romawi Penguasa Syam


Perang Mu'tah pada tahun 8 H adalah pertempuran pertama Muslim melawan Romawi. Tiga komandan Muslimin gugur: Ja'far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan Abdullah bin Rawahah Radhiyallahu 'anhum. Khalid bin Walid Radhiyallahu 'Anhu kemudian memimpin dan memperoleh gelar "Pedang Allah yang Terhunus."


Menyiapkan Logistik Pasukan


Perang Tabuk pada tahun 9 H adalah perang terakhir yang dipimpin Rasulullah ﷺ. Sepulang dari perang, Rasulullah ﷺ menjalin kerjasama logistik dengan daerah-daerah di jalur menuju Syam.


Wasiat Pasukan Syam


Sehari sebelum wafat, Rasulullah ﷺ berwasiat agar pasukan Usamah bin Zaid diberangkatkan ke Syam. Pasukan ini berhasil kembali ke Madinah tanpa ada yang gugur atau terluka.


"Satu desa di Baitul Maqdis lebih utama dari kota megah Persia"

Pada tahun 12 H, setelah pengiriman pasukan ke Persia, Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu memerintahkan Khalid bin Walid Radhiyallahu 'Anhu bergabung dengan pasukan di Syam, menegaskan bahwa satu desa di Baitul Maqdis lebih utama dari kota megah di Persia.


Pembebasan Damaskus, Ibu Kota Syam


Pada tahun 14 H, di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu, pasukan Muslimin membebaskan Damaskus, ibu kota Romawi di Syam.


Pembebasan Baitul Maqdis


Pada tahun 16 H, Baitul Maqdis dibebaskan, menyempurnakan cahaya hidayah dan risalah Nabi Muhammad ﷺ yang telah diperlihatkan kepada ibunya saat kelahiran beliau ﷺ.



 
 
 

Comments


bottom of page